Blogger templates

Senin, 04 November 2013

Chapter 1

Awal Mula

Di suatu penjuru dunia, terjadi pertempuran abadi antara Kaum Elf dan Kaum
Undead. Pertempuran sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu, dan korban antar kedua
kaum tak terhitung lagi. Ego kaum undead menganggap, kaum elf harus musnah
karena dunia ini tercipta hanyalah untuk bangsa terkuat. Sedang kaum elf berharap
agar undead mau hidup berdampingan dengan mereka, kaum elf walaupun mereka
tahu hal itu mustahil. Dikarenakan makin hari banyak korban berjatuhan maka
masing2 kubu sepakat untuk membuat pertarungan terakhir. Masing – masing kubu
menyiapkan pasukan terbaik mereka, dengan konsekuensi bagi mereka yang kalah
wajib tunduk kepada pemenang dan mencari tempat kehidupan baru.
Kaum elf yang dipimpin oleh penyihir bernama Furion segera memilih petarung
terbaiknya. Mereka adalah :
 Mirana dan kardel
 Raigor, rikimaru dan warlock
 Silencer, Purist, dan Lina Inverse
 Gondar dan troll.
Angin bertiup lemah ketika Furion melangkahkan kaki menuju altar. Dihadapannya
sudah berdiri seluruh petarung pilihannya. Sesaat dia tertunduk, dan menatap kesatriakesatria
Elf bergantian, dan tersenyum, akhirnya dia mengucapkan
“Selamat Berjuang petarung terbaik sentinel !” Jelas Furion..
“Siap Jalankan Tugas.” jawab10 Pejuang terbaik
Tapi sesaat sebelum mereka berangkat, Furion memanggil Kardel “The Sharp Eye”
untuk menghadap terlebih dahulu.
Furion : Kardel. kemari sebentar.!!
Kardel : Ada apa raja..??
Furion : Kau adalah prajurit kebanggaan ku, dan kau lah yang paling
berpengalaman di pertempuran ini. Misi ini kupercayakan pada
mu, Burulah pemimpin Undead, tapi tetap melindungi team
kita.
Kardel : Percayakan padaku..
Berangkatlah mereka ke berbagai penjuru, mencari dan menyulitkan Undead melacak
keberadaan mereka.
***
Sementara kubu Undead juga telah menyiapkan 10 jendral perang terbaik. Makhlukmakhluk
haus darah dan perang, yang memang dilahirkan untuk menjadi Jendral di
medan perang. Mereka yang terpilih adalah :
 Balanar dan Nevermore
 Blood Seeker, Lion dan Mortred
 Pugna dan Naix
 “3 King” : Lich King, Sand King, dan Skeleton King.
Rotund Jaere sebagai Raja dari kaum Undead sesumbar jika kaum Elf itu sangat
lemah, karena sebagian besar perang yang dilalui, mereka selalu mengalah entah
dengan alasan apapun.
“Jika misi ini gagal, reputasi undead jatuh. Tapi dari pengalaman yang sudah-sudah,
saya yakin jika kalian akan menyelesaikan Perang Penentuan ini dengan cepat”.
Rotund’Jaere meremehkan
“Kami tak kan gagal” sahut Para Jendral
Berangkatlah kalian segera, habiskan mereka secepat mungkin.. Segera mereka pergi
ke beberapa penjuru, namun 3-King tidak langsung berangkat. Skeleton King yang
menjadi pemimpin kelompoknya tetap berdiri dengan sangat gagah di tempatnya.
Lich dan Sand King yang melihat hal itu heran dan mengikuti hal serupa. Mereka
tahu, sang Raja memiliki rencana berbeda untuk mereka.
Rotund pun memanggil Skeleton King. Skeleton king memerintahkan kedua
saudaranya tetap di tempatnya, dan mulai berjalan pada Rotund.
“Ada apa raja memanggil kami” tanya Skeleton King
“Sebenarnya kunci kemenangan ini ada pada barang legenda yang konon
sangat hebat, namun belum ada yang mengetahui bagaimana bentuk benda itu.
Pergilah ke Barat daya. Cari Sacred Relic dan Demon Edge. Dan terimalah
pedang ini.
“Terimakasih tuan..” Jawab Skeleton King
Segera mereka berangkat menuju Barat daya..
***
Hari semakin Gelap. Bulan bersinar terang namun sebagian tertutup awan. Udara
dingin menyelimuti perjalanan seluruh pejuan Elf maupun Undead. Hari pertama
untuk akhir zaman antar kedua kaum. Suasana dendam sangat kuat terasa dalam misi
ini. Hampir seluruh pejuang utusan baik kubu elf maupun Undead telah mengalami
pahit kehilangan orang terdekat selama perang ini. Inilah penentuan terakhir, bangsa
mana yang akan melanjutkan peradaban dunia.

0 komentar:

Posting Komentar