Blogger templates

Selasa, 05 November 2013

Chapter 6

Peninggalan Berharga Orc

Matahari sudah setengahnya terbenam disebelah Barat Dunia Dota. Suasananya pun
mulai hening kembali seiring datangnya kabut tebal yang menyelimuti Hutan. Angin pun
dengan malasnya berhembus pelan seiring binatang-binatang hutan kembali ke tempat
tinggalnya.
Di penjuru dunia lain, dua kesatria Sentinel, Troll “Warlord”, dan Gondar “The Bounty
Hunter” berjalan tanpa tujuan jelas. Mereka tidak memahami Misi yang mereka
dapatkan.
“Furion : “Sebenarnya aku sangat berat hati untuk menyatakan ini, karena
saya sangat yakin jika memang ini adalah tugas yang sangat berat,
dan bukan tidak mungkin kalian akan kehilangan nyawa kalian.
Tugas kalian adalah pergi ke arah utara. Jika kalian bertemu aliran
sungai, ikuti sungai itu, berjalanlah menyusuri sungai itu terus
menerus hingga daerah itu benar-benar aman, jika ada makhluk
undead, taklukkan mereka.”
Gondar : “Mengapa saya diberikan misi seperti ini?? Bahkan untuk
bertemu dengan Undead saja sepertinya mustahil di tempat seperti
itu!! Bukankah saya salah satu pahlawan andalan Elf??”
Furion : “Kalian semua adalah jendral-jendral terhebat sentinel, misi yang
kuberikan pada masing-masing dari kalian adalah yang terbaik,
sesuai kemampuan kalian. Misi mu adalah membantu Troll
Warlord untuk menjaga kawasan itu, sebab ada kabar angin yang
mengatakan di daerah itu terdapat dua buah bagian dari barang
legenda yang jika tak digabungkan, maka tidak memiliki arti
apapun. Barang itu hanya bias digabungkan dengan barang Pusaka
turun temurun yang ketika perang zaman dahulu jatuh ke tangan
Undead. Saya sebagai Pemimpin Sentinel sangat berharap jika
kalian mampu menjaga daerah itu dari jangkauan Scourge. Jangan
sampai lengah”.
Gondar : “Baiklah. Kami tak kan mengecewakan Raja”
Telah beberapa hari mereka berjalan tanpa tujuan yang jelas. Mereka hanya menyusuri
arah sungai, dan terus menerus melakukan itu sepanjang hari.
“Troll : “Sebenarnya kita ini ngapain sih?? Sementara pasukan lain asik
menghajar antek-antek Undead, kita malah disuruh menyusuri
sungai. Apa gunanya latihan ku selama ini??.
Gondar : “Ini perintah raja, jangan terus-terusan menggerutu. Saat raja
mengatakan misi ini kepadaku, sepertinya ada sesuatu yang
dirahasiakan, dan kita diperintahkan untuk menjaga daerah ini.
Entahlah, tapi ini adalah perintah langsung dari Raja kita”.
Troll : “Rahasia apa yang ada di daerah seperti ini?? Binatang buas pun
tidak ada, cuman nyamuk.” Troll semakin menggerutu.
Gondar : Tenang sedikit, sepertinya aku mendengar sesuatu. Seperti suara
tangisan. Datangnya dari arah sana. Ayo kita cari sumbernya, siapa
tahu itu adalah team bangsa kita yang sedang terdesak!!”
Troll : “Akhirnya aku mendapatkan pertarungan ku.. hahahaha.. “
Benar saja, tak jauh dari tempat Gondar mendengar suara itu, mereka menemukan
sejumlah anak kecil, terkurung dalam lubang yang ditutup pakai ranting pohon yang
cukup kokoh.
Hanya dengan Sekali hantam saja, kayu penutup tempat kurungan itu dihancurkan oleh
troll. Gondar dengan gesit mencoba mengeluarkan anak kecil itu dari tempat pengap itu,
sedang troll mencoba mengamankan situasi, berjaga-jaga jika penjahat yang menyekap
anak-anak itu kembali.
Namun sial, saat itu juga, muncul makhluk besar, gelap, seluruh tubuhnya Batu, dan tentu
sangat kuat.
Troll : “Gile bener, apaan tuh??” Troll takjub juga takut
Gondar : “Apapun itu, harus kita hancurkan. Maju Troll, itu hadiah kejutan
untuk pemanasan sebelum bertarung dengan Undead”.
Troll : “Kau selamatkan dulu mereka, setelah itu Bantu aku!!!”
Gondar : “Beressss !!”
Troll mendongak untuk melihat kepala dari Makhluk batu itu.
Matanya sangat tajam, mata seorang petarung kelas atas. Otot-ototnya mengeras,
instingnya meningkat tajam, dan tubuhnya memanas karena rasa senang karena saat yang
ditunggu-tunggu akhirnya datang : “Bertarung”.
Troll pun langsung maju menghadapi batu raksasa yang dikenal “Roshan” itu. Saling
hantam tak ter elak kan, Troll terlihat mendominasi serangan. Serangannya sangat cepat
hingga sulit terlihat oleh kasat mata. Tapi bagaimanapun yang dihadapi nya itu adalah
Batu yang sangat keras. Sampai akhirnya Bongkahan batu yang dilempar Roshan tepat
mengenai Troll, dan Troll terpental karena serangan itu. Untuk sementara, Troll merasa
tak berdaya.
Pada saat bersamaan, Gondar yang telah berhasil melepaskan anak-anak tawanan itu,
segera berlari ke arah Monster Batu itu.
Terlihat sekali jika Gondar pun bukan tandingan roshan. Gondar pun mendominasi
pertarungan seperti Troll, tapi serangan-serangan yang diberikan benar-benar tidak berarti
untuk roshan. Sadar jika serangannya tidak menghancurkan monster itu, Gondar berteriak
pada Troll :
“Gondar : “Trolllllllllllll..!!!! Ini seharusnya menjadi tugas mu. Aku hanya
seorang mata2. Kalau lawan seperti ini saja tidak bisa kau hadapi, sudah jelas
Raja Furion telah salah memberi mu gelar WarLord”.
Troll : “…………………. Aaaaaaaaaarrrrrrrrgggggggghhhhhhhh!!!!”
Sesaat tenaganya mencapai puncak tertinggi dan semangatnya pulih kembali.
Troll membabi buta kembali menghajar Roshan. Beberapa pukulannya telak sekali
menghantam kepala monster batu itu. Gondar pun ikut membantu walau tanpa memberi
serangan yang cukup berarti.
Sesaat sebelum ajalnya, monster batu itu berhasil membuat troll dan Gondar kewalahan,
sampai pada akhirnya Troll dan Gondar memukul dan menebas kepala Roshan secara
bersamaan, hingga kepala Monster batu itu pecah.
Troll : “Gerakan nya memang pelan, tapi benar-benar kuat !!”.
Gondar : “Tubuhnya benar-benar keras sekali, pedang ku sampai hancur”
sambil melihat pedang yang ada ditangannya hancur
Troll : “Kampak ku pun hancur. Tapi yang terpenting, dia telah hancur.
Lalu misi kita bagaimana? Tanpa senjata ku, aku tak pantas disebut
Warlord”.
Gondar : “Sebaiknya kita selamatkan terlebih dahulu anak-anak itu, jika
memungkinkan, kita kembali ke kerajaan untuk mengambil senjata
cadangan”. (sambil berlalu meninggalkan Troll)..
Ketika troll akan berlari menghampiri Gondar, matanya menangkap sesuatu yang
berkilau. Dari reruntuhan monster batu itu, dia menemukan sebuah kalung, yang entah
kegunaan nya pun dia tak tahu. Dia berpikir jika harga kalung itu pasti mahal jika dijual
saat pulang ke kota nanti. Kalung itu diambilnya, lalu dipakainya, “siapa tahu saat misi
selesai, harganya mahal.. hehehe” gumamnya dalam hati, lalu bergegas membantu
Gondar untuk menyelamatkan anak-anak itu.
Sesampainya di desa tempat anak-anak itu tinggal, mereka disambut layaknya “Tuhan”.
Penduduk desa membantu untuk mengobati luka-luka saat pertempuran tadi. Ternyata
sebagian besar warga kampung itu adalah makhluk troll dan Orc, dan Troll Warlord tibatiba
saja menjadi pujaan di kampung itu.
Sampai beberapa hari kemudian, Troll dan Gondar akan pamit untuk keluar dari
kampung itu, untuk kembali ke kerajaan untuk mengambil senjata cadangan, lalu kembali
melanjutkan misi.
Sesaat sebelum pergi, Kepala Desa itu memanggil mereka untuk mengucapkan
terimakasih atas bantuannya.
Kepala Desa : “Terimakasih untuk pahlawan-pahlawan sentinel, kalian telah
membebaskan putraputri kami, dan telah membebaskan kami
dari terror monster batu itu. Dengan apa kami dapat membalas
kebaikan kalian.”
Troll : “Hahaha.. itu belum seber…”( yang tiba-tiba terdiam setelah
disikut oleh Gondar ).
Gondar : “Desa ini tidak berhutang budi pada kami, karena kalian sudah
berniat baik untuk menerima kami, dan mengobati luka2 kami saat
itu. Lagipula keramahan warga desa ini patut diacungi jempol”
Kepala Desa : “Memang setiap orang disini harus membiasakan diri untuk selalu
ramah terhadap orang lain. Pendahulu kami adalah pejuang2 hebat,
yang telah korbankan nyawa mereka bagi desa ini, dan hasilnya,
anak2 mereka kehilangan figure orang tua. Oleh karena nya,
kampung kami ingin sekali melihat dunia ini bebas dari
peperangan, dan hidup saling berdampingan”.
Gondar : “Kerajaan kami pun menginginkan hal itu, tapi memang sudah
tabiat dari Undead untuk selalu menguasai alam. Bagaimanapun,
yang terkuat yang akan menang”.
Kepala Desa : “Jangan berprinsip seperti itu lagi, karena perang tidak akan
berakhir jika tetap memegang teguh prinsip seperti itu terus.
Ubahlah pegangan hidup kalian menjadi “Yang Terpintar akan
bertahan”..
Troll & Gindar : “………?????” (Kalau cuman pintar, bagaimana mau
melawan..??)
Kepala Desa : “Hahaha, kalian pasti mengira, bahwa itu tidak mungkin, tapi
percayalah, hal itu benar. Jika begitu, saya sebagai seorang kepala
di desa ini, memberikan kalian senjata turun temurun dari leluhur
kami. Kami tidak membutuhkan senjata itu. Semoga kalian adalah
orang yang tepat untuk menjadi penerus dari senjata ini”.
Lalu sang kepala desa memanggil penjaganya, dan memerintahkan mengambil pusaka
itu. Tak berapa lama, beberapa orang datang membawa 2 kotak berukuran cukup besar.
Ketika kotak itu dibuka, Gondar dan Troll tercengang, mereka tidak menyangka bahwa
barang legenda yang sering mereka dengarkan adalah nyata, bahkan mereka akan segera
menjadi pemilik barang legenda itu. “Monkey King Bar” dan “Sange Yasha”.
“Kepala Desa : “Pemilik kampak itu adalah Tauren. Karena kekuatan yang
dimilikinya, setiap pertempuran yang dipimpinnya selalu
dimenangkannya. Oleh karenanya, dia mendapat gelar Tauren
Chieftain. Sedangkan pedang itu adalah milik Orc bersaudara,
bernama Yurnero dan Mogul Khan, yang dating dari
pengembaraan”.
“Mereka pun menjadi legenda di desa ini. Mereka telah membantu
menjaga desa ini dari serangan perampok-perampok dari dalam
hutan, sampai pada saat mereka harus berhadapan dengan 3
pasukan scourge. Mereka dikenal sebagai King bersaudara.
Sebenarnya kekuatan mereka berimbang, namun salah satu dari
king tersebut memiliki mantra yang sangat mematikan. Dalam
sekejap, kesatria orc dapat di kalahkan. Scourge memang sengaja
memburu kesatria-kesatria netral agar pada suatu saat nanti, jika
Terjadi peperangan terakhir, tidak ada kesatria yang membantu
Sentinel”.
Troll : “Benar-benar biadab….!! Mereka membunuh hanya karena
alasan seperti itu? Jika nanti mereka bertemu dengan ku, akan
kuhabisi mereka”.
Gondar : “Sebenarnya, apa yang dimaksud oleh anda (Kepala desa) adalah
sekarang saatnya. Scourge dan Sentinel sepakat mengakhiri perang
tak berkesudahan ini dengan mengirimkan ke 10 kesatria masingmasing
pihak, untuk menunjukkan bangsa mana yang pantas untuk
melanjutkan kehidupan di tanah ini. Kami berdua di utus oleh raja
kami untuk siaga di daerah sekitar sungai ini. Entah apa tujuan
nya, kami harus mengikuti perintah”.
Kepala Desa : “Hmmm.. Kabar yang kudengar, memang terdapat beberapa
rahasia di hutan itu. Salah satunya adalah terdapat beberapa
pecahan yang harus di satukan, yang nantinya akan menciptakan
sebuah barang legenda. Untuk kebenaran nya, tidak ada yang tahu,
karena itu adalah mitos”.
Troll : (berbisik pada Gondar) “Wah, tugas kita akan berat, scourge pasti
akan mengirimkan beberapa pasukan nya untuk mencari pecahan
itu”. Bisik Troll dengan semangat meluap-luap.
Gondar : “Hmm.. jadi begitu.. Baiklah, kami harus kembali ke sungai
untuk mewaspadai scourge. Terimakasih atas bantuan warga desa
ini”.
Hari menjelang sore ketika Gondar dan troll berjalan kembali ke sungai untuk berjaga
dan mewaspadai sekitar situ. Awalnya mereka mengira bahwa tugas mereka begitu
ringan, ternyata dugaan mereka salah. Tapi mereka benar-benar sedang di atas angina
karena bagaimanapun juga, untuk saat ini, mereka tidak dapat dipandang sebelah mata
dengan memegang senjata baru mereka.
Tugas mereka adalah sederhana, yaitu menjaga peluang agar scourge tidak menemukan
titik kemenangan dari rahasia disekitar sungai itu, dan berusaha agar tidak mati
Apakah MKB dan Sange Yasha mampu membuat setiap jagoan scourge tak berkutik..??

0 komentar:

Posting Komentar