Blogger templates

Senin, 04 November 2013

Chapter 2

 Dendam



Matahari hampir terbenam, perjalanan para pahlawan elf terus berlanjut. Para
pahlawan Elf yaitu Raigor, Rikimaru, dan warlock berjalan menjadi sebuah regu.
Mereka mencoba menjalani misi ini dengan menghilankan rasa takut dengan cara
mengobrol.
Rikimaru : “Sebenarnya aku tak menyangka, Tuan Furion memanggil ku
untuk menjalankan tugas berat ini”
Warlock : “Jangan merendah seperti itu rikimaru. Semua bangsa elf tahu jika
kau adalah seorang mata2 terbaik”
Rikimaru : “Hanya memata-matai tak membuatku lebih penting dari kalian”
Raigor : “Justru kita kelompok yang handal, aku dan warlock spesialis caster
penghancur musuh, kau memata-matai musuh incaran kita. Tak ada yang dapat
mengalahkan kita, hahaha!!”
Rikimaru : “Semoga perjalanan ini sesuai perkiraan kalian”
Rikimaru memiliki firasat yang buruk mengenai perjalanan ini. Dia tahu jika mereka
adalah pejuang yang masuk dalam kategori yang dapat diandalkan, dan persiapan
mereka juga sudah sangat baik, namun entah kenapa dia tetap gelisah.
Hari semakin gelap. Kelelahan melanda mereka. Namun mereka cemas jika hari
menjadi gelap, Undead pasti berkeliaran.
Raigor : “Hey rikimaru, Sebaiknya kita beristirahat dulu. Periksa keadaan
sekitar, jika ada ancaman beritahu kami”
Rikimaru :“Serahkan pada ahlinya..haha!!”
Dengan langkah cepat dan berhati-hati, Rikimaru pun berkeliling untuk
mengamankan wilayah tempat mereka akan beristirahat. Berkeliling, menatap ke atas
pohon, tak ada yang luput dari penglihatan nya. Akhirnya setelah beberapa menit
melihat keadaan dan merasa jika tempat itu yakin aman, dia segera berteriak pada
Raigor dan Warlock.
Rikimaru : “Daerah ini aman, bagus untuk tempat istirahat kita!!”
Raigor : “Baik cepat kembali kemari!!Hei kenapa kau diam saja Warlock??”
Tapi warlock terdiam dan menatap ke suatu tempat yang gelap di antara
beberapa pohon dan berkata :
Warlock : “Insting ku merasa jika kita telah di tunggu oleh seseorang. Tapi ini
sebatas insting saja.”
Raigor Termenung mendengar perkataan warlock, dan menyruh rikimaru memeriksa
ulang daerah itu. Lama mereka menunggu jawaban dari Rikimaru. Dan hal tak
terduga Rikimaru muncul. Rikimaru terpelanting ke arah mereka. Dari balik
kegelapan muncul penyerang itu. Dialah Mortred “Phantom Assasin”.
Tanpa banyak bicara Warlock membacakan matra penyembuh untuk rikimaru, dan
untuk sesaat Rikimaru membaik. Saat tatapan ketiga pahlawan Elf menatap Mortred
yang dengan gagahnya membalas tatapan mereka. Secara tiba-tiba Lion datang dari
arah sebaliknya dan menyerang Warlock.
Lion : “Impale..!!”
Seketika dari dalam tanah muncul duri2 mematikan dan tepat mengenai warlock..
Perhatian Raigor teralih kepada lion dan dengan segera dia menghantamkan senjata
berupa bongkahan kayunya ke tanah.
Raigor : “Fissureeee!!”
tanah itu terbelah. Untuk sementara lion terpisah dari mereka.
Tanpa mereka sadari Mortred sudah ada dihadapan Raigor dan pukulannya Telak
mengenai raigor. Raigor jatuh berguling2, hampir tak sadarkan diri. Lion yang sesaat
terpisah ternyata sudah kembali pada mereka untuk ikut berpesta dengan mortred
untuk menghabisi ketiga jagoan Elf.
Melihat rekannya Rikimaru dan Warlock tidak berdaya akhirnya Raigor
mengeluarkan kekuatan terakhirnya, walaupun harus mengorbankan nyawanya, dia
tidak peduli. Diangkatnya bongkahan kayu miliknya setinggi mungkin, dan
menghantamkan lagi ke tanah dengan kekuatan yang sangat dahsyat.
Raigor : “Echo Slammm!!”
serangan kali ini sangat telak untuk mortred dan lion.
Kelelahan yang luar biasa, dan terkena serangan mematikan dari mortred serta jurus
mematikan miliknya sendiri, akhirnya Raigor tewas. Lion yang masih tersadar setelah
terkena serangan terakhir raigor mencoba untuk mengeluarkan mantra paling
mematikan miliknya. Mengangkat tongkatnya setinggi mungkin,
Lion : “Finger Death!!”
Warlock pun terkena sihir mematikan dari Lion. Rikimaru tak tinggal diam, dengan
pisaunya, diapun menikam punggung dan leher Lion sampai mati.
Suasana hening sejenak. Dilihatnya Raigor dan 2 orang undead tergeletak mati.
Warlock : “Kau masih bisa melanjutkan perjalanan ini Rikimaru??”
Rikimaru yang meihat kondisi Warlock seperti itu benar2 terpukul, dan
mencoba menyemangatinya, walaupun dia tahu itu akan sia-sia.
Rkimaru : “Ya aku masih sanggup..!! Kamu juga harus mampu warlock !!”
Rikimaru memohon
Warlock : “Perjalananku cukup sampai disini saja..!! Bagaimanapun kita
harus…. kita harus selamatkan kaum Elf.. “Regu lain menunggu bantuan mu”
perintah warlock.
Rikimaru : “Tunggulah disini, aku akan segera mencari bantuan..!” Tegas
rikimaru .
Warlock hanya dapat tersenyum melihat Rikimaru masih mencoba untuk
menyelamatkannya, dan bergumam inilah prajurit Elf, benar-benar membanggakan.
Lalu rikimaru pergi secepat mungkin mencari bantuan. Mencari desa di sekeliling
hutan, atau siapa saja yang bisa menolong rekan nya.
Sesaat keadaan sunyi, warlock hampir tak sadarkan diri, datanglah sosok lain dari
Bangsa Undead. Peminum darah korban nya, dapat berlari sangat cepat, dan cakarnya
dapat menghancurkan apapun. Dialah Stryghwyr the “Bloodseeker” .
Blood : “Hmm…Lion dan Mortred tidak dapat membunuh makhluk lemah
seperti kalian?? Sungguh memalukan untuk bangsa undead !!
Namun warlock belum sepenuhnya habis. Sadar akan mengahdapi ancaman dari kubu
Undead, diapun membaca sihir terkuatnya.
Warlock : “Rain of Chaos!!”
Seketika jatuhlah batu menyala-nyalakan api dari atas langit dan hampir mengenai
Bloodseker. Tapi dengan kelihaiannya, dia dapat menghindar dari batu itu, bahkan
membelahnya dengan cakar kuatnya.
Blood :“Cukup bermainnya bodoh. Matilah kau!!”
Warlock mati terkena tebasan.
Blood :“Haha, kalian kaum lemah banyak omong. Pantas saja Raja kami malu
jika hidup berdampingan dengan kalian. Hahaha!!”
Lalu dilihatnya Mortred tergeletak tak berdaya di dekat situ, dan menghampirinya.
Dilihatnya sosok mortred berlumuran darah, butuh pertolongan segera.
Blood : “Hmmm… Tidak berguna. Memalukan Undead!! Mati kau !! Cakar
itu menusuk dan mengoyak perut Mortred hingga tak bisa melakuan apapun selain
menunggu kematian nya.
Bloodseeker tertawa sekeras mungkin, dan memandang sekeliling. Dilihatnya
Rikimaru terpaku melihat nya.
Rikimaru : “Kau…Kau…kejam, bahkan rekan mu sendiri …!!!”
Blood : “Makhluk lemah itu?? Itu bukan rekan ku… Dia hanyalah tumbal
untuk misi ini hahaha!! Cemooh Bloodseeker.
Rikimaru lari pontang panting. Hidupnya terancam. Lari sekencang mungkin,
Mengeluarkan bom asap membuat sekitar itu penuh kabut tebal, tak mungkin
Bloodseeker menemukannya dalam kabut setebal ini. Kesalahan fatal menimpa
rikimaru. Seluruh tubuhnya merasa kesakitan, darah bercucuran dari tubuhnya, dan
tak bisa berlari lagi. Tertunduk lemas. Bersembunyi dalam kabut, berharap situasi ini
menolongnya.
Ternyata perkiraan Rikimaru salah. Dia adalah peminum darah, dapat mencium aroma
darah dari jarak yang jauh, dan dia sedang mencium aroma darah!! Dari balik kabut,
Bloodseeker muncul sangat cepat dan cakar itupun terhunus dalam tubuh rikimaru.
Blood : “Hahaha.. Makhluk bodoh..!!!” Cemooh Bloodseeker dan
melanjutkan perjalanan lagi.
Dia tahu jika mortred sebenarnya masih hidup ditempat dia menemukannya tadi, tapi
tak memedulikannya, karena semakin sedikit yang kembali untuk melaporkan
kemenangan ini pada Raja Undead, semakin berharga dan tenar namanya.
Matahari sudah hilang sepenuhnya di sebelah Barat, dan udara semakin terasa
dingin. Mortred tergeletak tak berdaya bercucuran darah, sendiri ditemani beberapa
tubuh tak bernyawa hasil pertarungan tadi. Di tempat itu, Sesaat sebelum Mortred
benar2 menghembuskan napas terakhir, dia bersumpah dalam dirinya. Sumpah atas
dendam yang sangat dalam. Sumpah yang mengerikan. Sambil menitikkan air mata
karena sakit pada tubuhnya dan sakit hati atas ucapan Bloodseeker tadi, Dia
bersumpah : Kau akan merasakan Pembalasan Dendamku !!
Akhirnya Mortred mati dengan jiwa penuh kebencian, amarah, dendam yang menjadi
sebuah sosok kuat dan menakutkan. Jiwa yang penuh akan balas dendam. Dialah
“Vengefull Spirit”

0 komentar:

Posting Komentar